Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Viesnu's blog
Sayang Kopi
Sayang, walaupun kulitmu coklat bagaikan kopi kering
Tetapi harummu bagaikan bunga kopi
Bibirmu merah bagaikan buah kopi matang
Matamu hitam bagaikan biji kopi siap giling
Alismu bagaikan gerombolan buah kopi
Lambaian tanganmu seperti ranting pohon kopi ditiup angin
Orang tuamu seperti semut rangrang yang lalu lalang..
Arrggghhh....
- 10 comments
- 3460 reads
Kenapa Begini Ah Masa Gituuu
Tanya: Kenapa digereja pake kursi kayu?
Jawab: Pake kursi kayu aja udah banyak yang tidur apa lagi pake sofa.
Tanya: Kenapa Majelis duduknya di depan sih?
Jawab: Udah disuruh duduk di depan aja masih ada yang tidur apa lagi duduk di belakang...
Tanya: Kenapa Pendeta kotbahnya dari atas mimbar?
- 11 comments
- Read more
- 3801 reads
Grrr...
Aku terdiam
Dadaku naik turun dengan cepat.
Kusalurkan tenaga yang ta terkirakan
Kedalam kepalan
Aku diam
Mencoba mengalirkan hawa dingin
Bersama aliran darah
Hatiku panas
Darahku bergejolak
Hentikan
Hentikan
Jangan teruskan
Sudah
Sudah
Hentikan
Darah ini terlalu panas
Mengalir
- 2 comments
- Read more
- 4562 reads
Pojok Warung
Orang - orang pada pake batik, dalam rangka penetapan batik sebagai warisan budaya dari indonesia oleh UNESCO.
Wah...nanti kalo koteka ditetapkan juga, nanti pada pake..?!?!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Selama Labaran telah memakan korban korban jiwa sekitar 500an orang pemudik .
Ini idul fitri apa idul kurban.
- 2 comments
- Read more
- 4281 reads
RUMPUT BERBUNGA
Hari sabtu itu, setelah aku mengantarkan selimut yang dititipkan temanku sejak minggu kemarin, ke kantornya yang terletak di jalan Rasuna said yang juga menjadi rute pulang pergiku, selalu lebih sepi dibanding hari – hari kerja lainnya yang selalu macet.
- 17 comments
- Read more
- 6556 reads
BAHASAMU
Aduh papa aku bilang jangan ciumi aku terusss…
Sana jauhkan bibirmu dari pipiku…..
- 23 comments
- Read more
- 7527 reads
REMPEYEK KACANG
Ah rempeyek
Mengapa setiap kali aku memakan mu
Kau selalu membawa ku terbang ke masa lalu
Saat mamak membuat mu untuk mencukupi kebutuhan kami
Ah rempeyek
Tiap biji kacang kering yang ku kunyah memberikan sensasi masa kecil
Suara kriuk - kriuk dalam mulut pun masih tetap sama
- 5 comments
- Read more
- 5770 reads