Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Beda Yesus dengan nabi lainnya
Pagi ini kami merenungkan Injil Lukas 19:41-44 yang menceritakan bagaimana Yesus menangisi Yerusalem yang akan dihancurkan oleh musuh Yahudi. Lebih rinci lagi Yesus menjelaskan tentang peristiwa tersebut di dalam Lukas 21:20-28. Peristiwa kehancuran di Yerusalem begitu mengerikan sehingga ibu-ibu yang hamil dan menyusui pun mengalami celaka. Dan penglihatan Yesus ini sungguh terjadi karena pada tahun 70AD atau sekitar 40 tahun sesudah penyaliban Yesus, Yerusalem dihancurkan oleh tentara Roma di bawah pimpinan jendral Titus. Dan dalam Matius 24:3-21, Yesus menceritakan peristiwa yang lebih mengerikan lagi dan barangkali kita menafsirkannya sebagai nubuat tentang tanda-tanda hari kiamat.
Di jaman modern ini, kita juga menyaksikan beberapa orang yang mengaku mendapat penglihatan dalam kuasa Roh Kudus dan bernubuat. Kita tidak tahu bagaimana kebenaran nubuat mereka kendati hal tersebut bisa diuji dengan Alkitab atau pedoman Santo Paulus tentang buah-buah roh dalam Galatia 5:22-23. Nubuat yang baik tidak boleh bertentangan dengan Alkitab maupun ajaran gereja, harus menghasilkan buah-buah roh dan ketika diingatkan, sang pembuat nubuat tidak boleh marah karena sebagaimana kita ketahui, sifat utama Allah kita adalah mahakasih. Selanjutnya kita melihat apa yang terjadi sambil berjaga-jaga dan mengamati tanda-tanda sebagaimana dikatakan dalam Matius 24:42, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.”
Sekitar 2000 tahun sebelum kedatangan Yesus, para nabi juga bernubuat. Salah satu nubuat mereka yang terkenal dan sungguh menjadi kenyataan adalah kehadiran Yesus, Firman Allah yang menjadi manusia untuk menderita dan disalibkan guna menebus dosa manusia. Kehadiran Yesus sebagai perwujudan Allah menjadi Manusia terbukti lewat pemenuhan nubuat banyak Nabi selama kurun waktu 2000 tahun. Bukti ini menjelaskan perbedaan Yesus dengan nabi-nabi lain yang kehadirannya tidak pernah dinubuatkan. Berikut ini sejumlah nubuat tentang kelahiran Yesus yang dikutip dari Kitab Perjanjian Lama:
1. Yesus berasal dari keturunan Abraham, Iskak, Yakub, dan Daud.
- Yesus berasal dari keturunan Abraham, Iskak, Yakub (Kej 2:3; 18:8; 22:18; Kej 26:4; Kej 28:13-15).
- Yesus berasal dari tunggul Isai (Yes 11:1-2). Isai adalah bapa dari Daud (1 Sam 16:19).
- Seorang nabi dari Moab, Bileam, bernubuat tentang kedatangan Yesus yang berasal dari keturunan Yakub (Bil 24:17-19).
- Yesus berasal dari keturunan Daud dari suku Yudah, dan Tuhan menjanjikan bahwa tahta-Nya akan berlangsung untuk selamanya (2 Sam 7:12-16; Yer 23:5; Maz 89:35-37). Pemenuhan janji ini terjadi dalam diri Kristus, seperti yang ditunjukkan dalam garis keturunan yang diberikan oleh Injil Mat 1:1-17 dan Lukas 3:23-38. Untuk menyimpulkan bahwa kerajaan yang dijanjikan oleh Tuhan itu bukanlah kerajaan Daud atau Salomo, kita dapat menyaksikan bahwa kedua kerajaan tersebut tidak kekal. Pemenuhan janji ini hanya ada pada diri Kristus di mana kerajaan-Nya dalam bentuk Gereja-Nya bersifat kekal sampai akhir jaman dan tidak dikuasai oleh Alam Maut (Mat 16:18).
2. Yesus lahir sebelum kehancuran Yerusalem.
- Yesus akan dilahirkan sebelum suku Yehuda benar-benar lenyap (Kej 49:8-11; Bil 24:17-19).
- Karena dinubuatkan bahwa Mesias akan datang dari keturunan Daud, suku Yehuda, maka Yesus akan lahir sebelum keturunan Daud lenyap (2 Sam 7:12-16; Yer 23:5; Maz 89:35-37). Kita tahu bahwa keturunan Daud baru lenyap setelah Yerusalem dihancurkan oleh tentara Roma di bawah pimpinan Jenderal Titus pada tahun 70AD, atau sekitar 40 tahun sesudah Yesus meninggalkan para pengikut-Nya sebagaimana dinubuatkan sendiri oleh Yesus dalam Injil Lukas 19:41-44 dan Lukas 21:20-28.
- Malaikat Gabriel mengatakan kepada nabi Daniel bahwa Mesias akan datang dalam waktu 70 minggu tahun dari saat pembangunan kembali Yerusalem (Dan 9:1-27). 70 minggu tahun (490 tahun) dari saat pembangunan kembali Yerusalem (sekitar tahun 458 BC), membawa kita kepada sekitar tahun 32 AD, tahun dimana Yesus disalibkan. Semua nubuat di atas dipenuhi oleh Yesus Kristus, keturunan Daud, yang berkarya sampai tahun 33 AD. Jadi Mesias datang sebelum kehancuran total Yerusalem tahun 70 AD.
3. Dia akan lahir di Bethlehem.
- Betlehem Efrata, di daerah Yudea adalah lokasi yang sangat spesifik untuk kelahiran Mesias, seperti yang diberitakan oleh nabi Mikha (Mikha 5:2). Yesus memenuhi nubuat ini karena lahir di Betlehem di daerah Yudea (Mat 2:6; Yoh 7:42; Luk 2:4). Kita tahu bahwa Betlehem merupakan kota kecil yang tidak memiliki arti penting dalam hal spiritualitas atau religiusitas seperti halnya Yerusalem. Namun, dengan memilih kota kecil untuk melukiskan keberpihakan Allah kepada kesederhanaan dan kemiskinan, sekali lagi manusia yang tidak dipilih oleh Allah untuk bernubuat akan kecele ketika mencoba meramalkan kota kelahiran Yesus. Manusia tentunya akan berpikir bahwa Mesias akan lahir di kota besar atau kota suci. Karena itu, ketepatan nubuat nabi Mikha jelas bukan hasil pemikiran manusia atau kuasa kegelapan melainkan benar-benar merupakan rancangan Allah untuk membuktikan bahwa kelahiran Yesus sebagai utusan-Nya yang terakhir di kota kecil Betlehem sesuai dengan kehendak-Nya.
4. Dia akan dilahirkan oleh seorang perawan.
- Mesias akan lahir dari seorang perawan, seperti yang diberitakan kepada raja Ahab oleh nabi Yesaya (Yes 7:13-14). Pemenuhan janji ini adalah Yesus Kristus, yang lahir dari perawan Maria. (Luk 1:26-38). Hal ini bukan hanya dicatat di dalam Injil tetapi juga di dalam Kitab Suci agama Islam (Al’quran Surah Ali Imran 3:45, 47). Kitab suci itu mengatakan, “(Ingatlah) ketika malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepada engkau dengan kalimat daripadaNya (yakni seorang anak), namanya Almasih 'Isa anak Maryam, yang mempunyai kebesaran didunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang dekat kepada Tuhan. Maryam berkata: Ya, Tuhanku, bagaimanakah aku akan mendapat seorang anak, padahal aku belum pernah disentuh laki-laki. Allah berkata: Demikianlah, Allah menjadikan apa-apa yang dikehendakiNya; apabila Ia hendak memutuskan suatu pekerjaan, Ia hanya berkata: Jadilah engkau, lalu jadilah ia."
Jadi, banyaknya nubuat tentang kehadiran Yesus di dunia membuat Yesus berbeda dengan nabi-nabi lain yang kehadirannya tidak banyak dinubuatkan. Kehadiran diri-Nya sebagai Putera Allah memang dilukiskan pula lewat perumpamaan yang diberikan Yesus dalam Injil Matius 21:33-41, Markus 12:1-9 dan Lukas 20:9-16. Karena itu, dengan bukti nubuat akan kehadiran Sang Putera Allah, hendaknya iman kita akan Yesus tetap teguh dan kita tidak menjadi para penggarap yang membunuh putera tuannya sendiri seperti dalam perumpamaan tersebut. (Referensi: Alkitab Terjemahan Baru LAI 1974, www.katolitas.org dan Building bridges oleh Fouad Accad).
andryhart
- andryhart's blog
- 8890 reads