Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

BAHAGIA

Revangga Putra's picture

BAHAGIA

 

"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkaniah semuanya itu. " (Filipi 4:8)

Orang sering beranggapan, bahwa kebahagiaan berkaitan dengan hidup yang makmur dan tanpa kesulitan. Tetapi DR. Norman Vincent Peale, pengarang buku "Positive Thinking", menolak pendapat itu. la mengatakan, kebahagiaan ada dalam pikiran kita, terlepas dari keadaan apa pun yang kita hadapi.

Benar apa yang dikatakan Peale. Kebahagiaan tidak terletak pada realitas di luar diri kita, tetapi di dalam diri kita. Banyak orang yang secara materi berkelimpahan, dari luar tampak tidak punya kesulitan, hidupnya malah tidak bahagia. Sebaliknya, ada orang yang secara fisik tidak memiliki apa-apa, tetapi dia sungguh dapat menikmati hidupnya dan karenanya bahagia.

Kerap kita lebih mudah berpikir negatif, dalam bahasa Inggris biasa diawali huruf D; debt (hutang), doubt (sangsi), disease (malapetaka), depression (rasa tertekan), dan disappoinment (kecewa). Padahal alangkah lebih baiknya kalau kita memikirkan hal-hal menggembirakan, dalam bahasa Inggris biasa diawali huruf P; peace (damai), progress (kemajuan), purpose (tujuan), pray (doa), dan paradise (surga).

Setiap kita memulai hari yang baru, kita dihadapkan pada dua pilihan; bahagia atau tidak. Dan itu sebenarnya tergantung diri kita sendiri. Tengoklah ke langit yang biru, matahari yang cerah, burung-burung yang berkicau, kesehatan, keluarga, pekerjaan. Bukankah semuanya ini cukup beralasan untuk kita memulai hari dengan rasa syukur dan bahagia ?

Orang yang dalam kesehariannya menunjukkan rasa bahagia, bukanlah orang yang kaya, atau berpangkat, tetapi mereka yang hidupnya dekat dengan Tuhan dan dapat menghargai segala pemberian-Nya, karenanya hidup mereka melimpah dengan ucapan syukur.