Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Allah Masih Berbicara

mercy's picture

Allah masih berbicara

 

Didalam Alkitab, banyak sekali kita menemukan kata-kata seperti : “Tuhan berbicara”, “berfirmanlah Allah”, “berfirmanlah Tuhan”, atau ”berkatalah Malaikat” atau kata-kata lain yang intinya Tuhan atau Malaikat Tuhan berbicara kepada seseorang.

 

Berikut dibawah ini beberapa contoh dari Perjanjian Lama:

Kel 33:11 Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.

Yer 1:11 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam."

Yeh 2:1 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."

Zak 1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,

 

Selanjutnya ada dua contoh dalam perjanjian baru berkenaan dengan hal Allah berfiman kepada seseorang didalam Perjanjian Baru. Yang pertama dalam kisah Rasul Petrus ketika akan melayani Kornelius.

Kis 10:13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"

Kis 10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."

Kis 10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."

Kis 10:16 Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.

 

Satu lagi dibawah ini adalah kisah mengenai awal pertobatan Rasul Paulus yang dicatat oleh Alkitab

Kis 9:3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.

Kis 9:4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"

Kis 9:5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.

Kis 9:6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."

Kis 9:7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.

 

Ayat-ayat diatas, kalaupun bukan seluruhnya, mengindikasikan bahwa Tuhan memang berbicara secara langsung dengan Nabi-nabi dan Rasul-Rasul. Yang saya maksudkan langsung adalah bahwa sekurang-kurangnya mereka (para Nabi dan Rasul) tersebut mendapat penglihatan plus mendengar suara Tuhan secara langsung (istilah kerennya secara audible).

 

Pada masa kini, ketika mendengar bahwa seseorang berkata bahwa Tuhan berbicara kepadanya, tetapi yg dimaksudkannya adalah melalui suara hati/pikiran, maka kesaksiannya akan lebih mudah diterima.

 

Sebaliknya, sekalipun sudah memiliki patokan bahwa setiap penglihatan haruslah selaras dengan firman Tuhan, tetap saja sulit bagi kita (setidaknya bagi saya) untuk mempercayai kesaksian seseorang, ketika ia berkata bahwa, Tuhan berbicara secara langsung kepadanya.

 

Saya tidak menemukan petunjuk melalui Alkitab bahwa Allah sudah tidak lagi berbicara secara langsung kepada umatNya atau hambaNya, sehingga saya percaya hingga saat ini Allah masih akan berbicara secara langsung.

 

Oleh karenanya kesulitan kita (saya) untuk mempercayai kesaksian seperti itu, menurut pemahaman saya, terjadi karena seringnya kita mendengar kesaksian yang, bukan bertentangan tapi “lebih” daripada apa yang pernah kita temui di Alkitab.

 

Tuhan Yesus memberkati

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia