KDRT

mengapa aku bilang dy beruntung? coba kalo dari kecelakaan itu dy gak punya kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan isterinya... TUHAN masih beri dia kesempatan,... semoga dia bisa membalas kasih sayang isterinya yang tetap setia menemani hari2-nya dalam kecacatan.

Bro hiskia, di gereja kami juga beberapa kali ada kasus-kasus KDRT seperti yang bro hiskia ceritakan...

Sulit memang, kalau sudah berbicara mengenai kasus yang satu ini, harus hati-hati sekali, agar tidak menyinggung pihak-pihak yang terkait.

Dengan tidak merendahkan penderitaan kaum hawa yang disakiti secara fisik maupun psikis oleh pasangannya, menurut refleksi saya pribadi, banyak kasus KDRT terjadi karena kekerasan yang sebenarnya dilakukan oleh kedua-belah pihak, baik si suami maupun si istri.

Hanya saja, bentuk kekerasan yang dilakukan oleh wanita dan pria masing-masing memang berbeda.

Kalau wanita pada umumnya tidak mungkin melakukan kekerasan fisik terhadap suaminya, kecuali bu RT dalam sinetron "Suami-suami Takut Istri", ("Bang..!! Dari mane lu bang? Dari tempatnye tu jande ye?" Habis deh setelah itu pak RT dikurung di WC, he..he.. ). Karena itu pula, bentuk kekerasan yang dilakukan biasanya berbentuk kata-kata yang menyakitkan hati, yang tidak menimbulkan bekas luka yang terlihat dari luar.

Sebaliknya, kekerasan yang dilakukan oleh kaum pria umumnya memang berbentuk fisik, yang mana bekas-bekasnya dapat terlihat (bengkak, memar, lebam, dan lain-lain). Karena itu, tidak heran jika kebanyakan yang menjadi sorotan adalah kekerasan yang dilakukan oleh kaum pria.

Ok, sekali lagi saya tekankan, saya tidak bermaksud untuk mengecilkan penderitaan ibu-ibu yang mendapatkan perlakukan kasar dari suaminya. Saya hanya mensharingkan pengalaman pelayanan saya pribadi, mengenai apa yang sesungguhnya sering terjadi dalam kasus-kasus KDRT. Simpati saya yang sedalam-dalamnya untuk semua pihak dalam kasus-kasus KDRT...

Soal kecelakaan yang dialami teman bro hiskia, saya tidak bisa berkomentar apa-apa, selain mendoakan agar baik dia maupun istrinya selalu berada dalam damai kasih Kristus..........

Shalom! 

(...shema'an qoli, adonai...)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

PS: Omong-omong tidak semua KDRT itu bersifat negatif lho, bro hiskia. Ada juga kok "kekerasan" dalam rumah tangga yang justru positif. Kita kan sama-sama sudah berkeluarga, jadi saya yakin anda pasti tahu apa maksud saya, hi..hi..hi..

Kemungkinan KDRT memang bisa terjadi di dalam suatu rumah tangga. Tapi kalau bisa kita sebagai anak Tuhan menghindari hal itu.

Memang ada KDRT yang bertujuan untuk kebaikan. Seperti kejadian rumah tangga teman saya yang istrinya dipukul karena istrinya mau bunuh diri dengan cara minum baygon. Kalau sang istri dalam kondisi biasa mungkin tidak masalah. Tetapi sang istri dalam kondisi hamil

Usut punya usut memang sang istri kurang menerima apa yang terjadi pada dirinya. Karena dia hamil dahulu sebelum menikah. 

Tapi puji Tuhan sekarang si bayi sudah lahir dengan selamat dan sekarang sudah berumur 7 bulan.

Untuk kejadian ini mungkin KDRT yang dilakukan suami tidak salah. Dengan cara begitu istrinya tidak punya keinginan untuk minum baygon karena pikirannya konsentrasi pada sakit akibat pukulan suami. Jadi batal deh minum baygonnya....he...he...he

GBU

dulu aku sering bertanya mengapa aku mengalami KDRT dalam hidupku? ya dihajar, ya menghajar juga... kenapa aku ga mati aja waktu dihajar dengan kejam, atau setelah menghajar dengan kejam itu?

Kini, bertahun2 setelah semuanya lewat, dan aku mengenal Tuhan. Aku baru sadar ternyata semua KDRT itu ada 'hikmahnya'. Karena aku jadi tahu dan merasakan benar-benar: pahitnya kehidupan, jahatnya manusia tanpa Tuhan, kosongnya hidup tanpa Kristus.Dan semua itu akhirnya membuat aku bisa mengenal anugerahNya yang mulia dan sangat besar.

Tak terselami ya pekerjaanNya? Segala sesuatu dirancangNya supaya pada akhirnya kita bisa mengenalNya.

 

passion for Christ, compassion for the lost

Benar sekali mbak iik.....Hidup tanpa Tuhan hanya kekosongan di dalam diri yang di dapat.

KDRT banyak dialami dari pihak istri. Tidak sedikit yang ujung - ujungnya perceraian. Dan parahnya lagi kematian.

Saya sekali  melihat KDRT. Dan saya sangat kasihan sekali melihat istri yang dipukuli oleh suami. Dan saya memiliki komitmen untuk menghindari KDRT di dalam rumah tangga saya.

to mbak iik.....puji Tuhan atas semua yang telah dialami di dalam hidup mbak iik.Tuhan kita memang sangat baik....

GBU mbak

Mungkin yang lebih menyakitkan adalah kekerasan dalam bentuk verbal, pelecehan, penistaaan, merendahkan, dari sekian banyak kasus yang terjadi kekerasan verbal menjadi alasan utama untuk membalas dendam, saya cermati di media massa akhir-akhir ini, kekerasan verbal menjadi alasan utama untuk melakukan tindakan kriminal, ( membakar pasangan, sampai membunuh). Dengan berbagai alasan yang menyatakan sakit hati, dibilang "itu" dibilang "ini", menjadi senjata utama untuk membalaskan dendam.. sungguh menyedihkan.

Btw, tahukah jika perempuan itu mencapai kesempurnaanya jika disakiti?

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.