Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
ISTRI AYUB YANG DI-SALAH-PAHAMI
Istri Ayub tidak disebutkan namanya di Alkitab, tetapi hampir semua orang ketika mendengar tentang istri Ayub selalu memiliki pandangan negatif. Tentu saja hal ini jelas-jelas dikarenakan ucapan istri Ayub yang hanya satu-satunya di Alkitab :
Ayub 2:9 Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
Hanya dengan satu kalimat saja (atau boleh juga dihitung 2 kalimat), maka penghakiman terhadap istri Ayub jauh tertanam dalam hati banyak orang Kristen. Pada tulisan ini saya mencoba untuk membela istri Ayub dan mengajukan pertanyaan : Sanggupkah kita bersikap seperti istri Ayub?
Pelajaran Alkitab yang dapat diambil dari kisah mengenai istri Ayub
Kekuatan istri Ayub perlu diteladani :
1.
Kemampuan istri Ayub dalam mengurus keluarga dan kekayaan Ayub yang besar.
Mengurus keluarga besar tidak mudah (10 anak), tetapi mengurus kekayaan yang sangat besar jauh lebih sukar (7000 kambing domba, 3000 unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina dan budak dalam jumlah yang sangat besar). Kepengurusan Ayub dan istrinya menghasilkan: ‘ … yang dimilikinya makin bertambah di negri itu’ (1:23). Memperoleh karakter untuk mengurus kekayaan sebesar itu adalah tidak mudah, tetapi istri Ayub memiliki kualitas tersebut untuk mendukung suaminya.
Pertanyaan Refleksi:
·
Apakah kehidupan kita (para istri) dalam keluarga dapat membantu suami dalam mengurus harta rumah tangga atau malahan memboroskan harta sehingga uang yang diperoleh habis begitu saja hanya untuk memuaskan keinginan kita (punya sifat ‘matre’) ?
2.
Istri Ayub adalah orang yang takut akan Tuhan. Hal ini dapat terlihat dari:
1)
Ayub sebagai suami yang takut akan Tuhan. Dengan kerohanian Ayub, sikap Ayub sebagai imam keluarga dan diberkatinya Ayub berlimpah-limpah oleh Allah, maka istrinya juga pasti mengenal Allah Ayub dan berjalan dalam takut akan Allah bersama suaminya.
2)
Amsal 31:10-31 (puji-pujian untuk istri yang cakap), dalam ayat 23: Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.. Hal ini terjadi dalam kehidupan Ayub seperti yang dikatakannya sendiri dalam 29:7-8.
7 Apabila aku keluar ke pintu gerbang kota, dan menyediakan tempat dudukku di tengah-tengah lapangan,
8 maka ketika aku kelihatan, mundurlah orang-orang muda dan bangkitlah orang-orang yang sudah lanjut umurnya, lalu tinggal berdiri;
Mengapa Ayub dihormati di pintu gerbang kota? Karena Ayub adalah suaminya, yaitu suami dari istri yang takut akan Tuhan. Inilah yang terjadi jika seorang istri takut akan Tuhan menurut Amsal 31, Tuhan akan mengangkat suaminya.
3)
Dalam dua kali pencobaan terhadap Ayub, pada pencobaan pertama istri Ayub tidak berkata-kata menentang Allah, padahal perhatikan hartanya yang hancur dan ludes juga kematian semua anak-anaknya. Sanggupkah kita dalam kondisi seperti itu tidak menentang Allah? Tetapi istri Ayub sanggup. Dia tidak berkata sesuatupun dan tetap mendukung suaminya dalam kesengsaraan.
Setelah pencobaan yang kedua kalinya baru istri Ayub menentang Allah. Artinya masih ada rasa takut akan Tuhan dalam hatinya ketika pencobaan pertama, tetapi ketika pencobaan yang lebih dahsyat terjadi, baru dia tidak tahan lagi dan berani menentang Allah. Apakah anda yakin dalam penderitaan yang pertama hati anda masih tetap terpaut pada Tuhan seperti istri Ayub? Penderitaan yang kedualah baru istri Ayub berkata-kata. Bagi saya ini merupakan hal yang wajar di tengah penderitaan yang sedahsyat yang dialami keluarga Ayub. Sanggupkah anda bertahan? Hubungan Ayub yang luar biasa dengan Allah-lah yang membuat dia tetap bertahan, sayang hubungan istrinya dengan Allah tidak seluarbiasa Ayub, meskipun demikian, saya tetap mengacungkan jempol terhadap istri Ayub.
Perkataan negatifnya adalah ‘wajar’ dalam penderitaan sedahsyat yang dialami Ayub! Tetapi ke’wajar’an ini tidak membuat istri Ayub jauh atau minggat dari Ayub maupun Tuhan.
3.
Istri yang setia kepada suaminya.
Pada saat penderitaan terjadi, istrinya memang mengutuki Allah dan suaminya diinginkannya supaya mati saja dari pada menganggung penderitaan yang hebat, tetapi istrinya tidak pernah meninggalkan Ayub (ia menjauhi Ayub tetapi tidak meninggalkannya) dan tetap kembali menjadi istri Ayub dan mau memulai lagi usaha mereka dari nol bersama Ayub (setelah penderitaan) hingga memperoleh 2 kali lipat dari yang diperolehnya semula. Perhatikan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
ð
Dalam Alkitab, sebelum penderitaan istri Ayub hanya ada satu saja
ð
Alkitab tidak menyebutkan bahwa Ayub mengambil istri lagi setelah penderitaannya
ð
Pendirian Ayub yang tegas mengenai seorang istri dalam 31:1,9-12
31:1 "Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?
31:9 Jikalau hatiku tertarik kepada perempuan, dan aku menghadang di pintu sesamaku,
31:10 maka biarlah isteriku menggiling bagi orang lain, dan biarlah orang-orang lain meniduri dia.
31:11 Karena hal itu adalah perbuatan mesum, bahkan kejahatan, yang patut dihukum oleh hakim.
31:12 Sesungguhnya, itulah api yang memakan habis, dan menghanguskan seluruh hasilku.
ð
Istri Ayub tidak pernah disebutkan meninggalkan Ayub, bahkan dalam penderitaan Ayub, bahkan Ayub 19:17 memberi petunjuk bahwa istri Ayub masih ada bersama Ayub ketika dia menderita.
19:17 Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku.
Pertanyaan Refleksi:
·
Dapatkah kita (para istri) tetap setia kepada suami, baik sewaktu ‘masa jaya’nya ataupun pada masa susahnya? Dapatkah kita mau memulai lagi semuanya dari nol bersama suami jika terjadi hal-hal yang diluar dugaan (ekstrimnya seperti kasus Ayub)?
Kelemahan istri Ayub yang perlu ditolak :
1.
Tidak mengembangkan sikap Takut akan Tuhan
Istri Ayub takut akan Tuhan, tetapi ia tidak mengembangkan hubungannya dengan Tuhan sampai setara seperti hubungan Ayub dengan Tuhan, sehingga ketika pencobaan datang, terlihatlah perbedaan kedewasaan rohani antara Ayub dan istrinya, bahkan istri Ayub karena begitu menderitanya, dia berani untuk berkata-kata melawan Tuhan. Dengan kata lain, dasar yang dibangun oleh kedua suami istri ini di dalam Tuhan tidak dalam tingkatan yang sama.
Pertanyaan Refleksi:
·
Bagaimana dengan kondisi rohani dalam keluarga kita (antara suami dan istri) ? Apakah ada kesamaan kedewasaan rohani atau malahan berbeda jauh? Apa yang harus kita lakukan agar pengenalan suami dan istri akan Allah dapat menjadi sama sehingga terjadi saling menopang yang baik antara suami dan istri?
2.
Lebih mengasihi suaminya daripada mengasihi Tuhan.
Hal ini terlihat dari ucapannya: ‘Kutukilah Allahmu dan matilah’. Dia meminta suaminya untuk mati saja karena penderitaan yang begitu hebat. Hal itu merupakan bukti nyata bahwa dia sangat mengasihi suaminya, tetapi perkataan untuk mengutuki Allah menyatakan bahwa kasihnya kepada suaminya lebih besar dari kasihnya kepada Allah. (sama seperti Adam yang menerima buah dari Hawa – kasih Adam kepada Hawa lebih besar dari kasih Adam kepada Allah)
Pertanyaan Refleksi:
·
Alkitab berkata bahwa seorang istri harus mengasihi suaminya (begitu juga suami kepada istrinya), tetapi kasih kepada Allah harus jauh lebih besar dari semuanya itu, dapatkah kita lebih taat kepada Allah daripada manusia?
3.
Tidak punya karakter untuk tetap sepenuh hati mendukung suaminya dalam penderitaan/kesusahan
Ini jelas terlihat dari ucapannya dalam 2:9 dan kejijikannya akan nafas suaminya dalam 19:17. Seperti dalam janji pernikahan: ‘Akan mendukung satu sama lain baik dalam susah maupun senang’, bukanlah suatu hal yang mudah untuk diwujudkan, dan ternyata istri Ayub kurang dalam hal ini. Dan juga kita melihat bahwa keinginan iblis supaya Ayub mengutuki Allah (1:11 & 2:5) dinyatakan oleh istri Ayub, berarti istri Ayub dapat menjadi saluran iblis untuk menyatakan kehendaknya, hal ini sama seperti kasus Petrus dan Yesus dalam Mat 16:21-23
Pertanyaan Refleksi:
·
Dalam keadaan keluarga yang susah, dapatkah kita (para istri) tetap menopang suami dan bukannya malahan merongrong suami dan secara tidak sadar malahan dipakai iblis untuk menghacurkan keluarga kita sendiri? (Hal ini memerlukan komitmen untuk terus menerus mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan hari-demi hari)
KESIMPULAN
No. |
KEKUATAN ISTRI AYUB |
KELEMAHAN ISTRI AYUB |
1 |
Takut Akan Tuhan |
Tidak mengembangkan Takut akan Tuhan sampai taraf yang Tuhan inginkan |
2 |
Setia kepada suaminya |
Lebih mengasihi suaminya daripada mengasihi Tuhan |
3 |
Punya karakter untuk mendukung suaminya dalam mengurus kekayaan yang sangat besar |
Tidak punya karakter untuk tetap sepenuh hati mendukung suaminya dalam penderitaan |
Warning !!!
1.
Hampir semua ahli Alkitab setuju bahwa saat ini adalah saat menjelang akhir zaman ketika Yesus datang kedua kalinya, di mana salah satu tandanya adalah terjadinya penderitaan yang sangat hebat bagi orang yang percaya (Mat 24:21, Luk 21:12, Wahyu 13:7-10, dll.). Adalah sangat mungkin terjadi bahwa penderitaan yang seperti Ayub alami akan menimpa keluarga kita juga dalam bentuk yang lebih dahsyat, mari kita jangan membuang-buang waktu lagi dan terus mengembangkan takut akan Allah yang semakin dalam di keluarga kita.
2.
Seorang hamba Tuhan pernah mendapat penglihatan bahwa di surga sedang terjadi situasi yang persis seperti yang diceritakan dalam Ayub 1 dan 2, tetapi kali ini gugatan iblis terhadap orang-orang percaya bukanlah meminta mereka ditimpa bencana atau penyakit, tetapi iblis meminta agar orang-orang percaya ini semakin diberi berkat yang lebih berlimpah dan iblis berkata bahwa pasti orang-orang percaya ini akan terlena, menjadi sombong dan melupakan Tuhan. Inilah strategi iblis di akhir zaman, kita harus punya karakter Ayub dan istrinya, yang tidak pernah melupakan Tuhan dalam kekayaanya, ini bisa diperoleh dengan mengembangkan rasa takut akan Tuhan di keluarga kita secara terus menerus.
- mariano nathanael's blog
- Login to post comments
- 34920 reads
Berkatilah Elohim, dan matilah! (Alkitab ILT)
Dear Mariano,
Dalam Alkitab LAI, Ayub 2:9 adalah: "Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
Dalam Alkitab ILT, Alkitab yang tidak ada kata "Allah" di sana, menulis "Lalu istrinya berkata kepadanya, "Masihkah engkau berpegang teguh pada kesalehanmu? Berkatilah Elohim, dan matilah!"
Dalam Alkitab ILT, istri Ayub hanya mengisyaratkan bahwa jika sudah tidak kuat dengan penderitaan ya mati saja tidak apa-apa.
Tentu kita bisa mendapatkan penilaian yang sangat kontras dari dua versi Alkitab ini. Semoga menambah referensi.
A flashlight - give light though only a flash.
Berkatilah Elohim
Mmhh, harus saya akui saya tidak melihat referensi yang anda katakan, saya harus banyak belajara lagi nih..
to Mariano tt istri Ayub-ILT
Benar yg dikatakan FL, saya kuatir gara2 baca dan coba Tafsir dari Alkitab LAI soal Istri AYUB, semua kita jadi salah ngerti dan Memandang JELEK dan NEGATIF abis pada Istri AYUB.
Ini salah satu dari sekian banyak yg membedakan Kitab Suci ILT dan Alkitab LAI, jika anda tidak punya ILT, usahakan lihat KJV. Lebih bagus lagi kalo bisa MT dan TR (bhs asli). GBU.
sekilas ILT singkat dede wijaya, cukup banyak bedanya dg LAI.
dede wijaya
@all: ayb 2:9, memang membingungkan...
Menyimak diskusi kekasih-kekasih di atas, saya terdorong untuk membaca teks Ibrani dari Ayub 2:9. Memang ada hal yang membingungkan di sana.
Kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “kutukilah” (b?rekh), secara harfiah bisa diartikan sebagai tindakan seseorang untuk berlutut, dan memohon sesuatu, entah itu berkat, atau sesuatu yang buruk (kutuk). Nah, mungkin saja para penerjemah TB-LAI (dan terjemahan-terjemahan lain yang sejenis), karena terinspirasi oleh kata imperatif di akhir teks yang diterjemahkan sebagai “matilah”, memilih untuk menerjemahkannya dengan kata “kutukilah”, supaya terasa lebih sinkron dengan kata “matilah” tersebut, dengan konsekuensi, istri Ayub akan terlihat negatif citranya.
Sebaliknya, para penerjemah ILT mungkin merasa tidak sreg dengan terjemahan seperti itu (saya menduga karena ada kata kerja Ibrani lain yang lebih cocok untuk dimaknai sebagai tindakan mengutuk, antara lain dalam Ayb 3:1), dan memilih untuk menerjemahkannya dengan kata “berkatilah”.
Mana yang paling benar? Kembali kepada para kekasih sekalian...
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
@all: ayb 2:9, memang membingungkan...
Menyimak diskusi kekasih-kekasih di atas, saya terdorong untuk membaca teks Ibrani dari Ayub 2:9. Memang ada hal yang membingungkan di sana.
Kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “kutukilah” (barekh), secara harfiah bisa diartikan sebagai tindakan seseorang untuk berlutut, dan memohon sesuatu, entah itu berkat, atau sesuatu yang buruk (kutuk). Nah, mungkin saja para penerjemah TB-LAI (dan terjemahan-terjemahan lain yang sejenis), karena terinspirasi oleh kata imperatif di akhir teks yang diterjemahkan sebagai “matilah”, memilih untuk menerjemahkannya dengan kata “kutukilah”, supaya terasa lebih sinkron dengan kata “matilah” tersebut, dengan konsekuensi istri Ayub akan terlihat negatif citranya.
Sebaliknya, para penerjemah ILT mungkin merasa tidak sreg dengan terjemahan seperti itu (saya menduga karena ada kata kerja Ibrani lain yang lebih cocok untuk dimaknai sebagai tindakan mengutuk, antara lain dalam Ayb 3:1), dan memilih untuk menerjemahkannya dengan kata “berkatilah”.
Mana yang paling benar? Kembali kepada para kekasih sekalian…
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
Mariano Nathanael, Istri Ayub Baru Pulang Dari hongkong
Saudara Mariano Nathanael, saya tidak akan basa-basi terhadap anda. Menurut saya, andalah yang dimaksudkan oleh pepatah saya: Baru bisa mengeja sudah menulis KRITIK sasra. Artinya, Em cai si, tidak tahu mati atau tidak tahu diri.
Ayat Alkitab mana yang anda BACA sehingga menyimpulkan bahwa Ayub MAMPU mengelola hartanya karena DUKUNGAN istrinya? Anda dapat wahyu BARU?
Ayat Alkitab mana yang anda BACA sehingga menyimpulkan bahwa sebagai orang yang saleh maka Ayub PASTI memiliki istri yang saleh? Anda dapat wahyu BARU?
Ayat Alkitab mana yang anda BACA sehingga menyimpulkan bahwa Amsal 31:10-31 BERBICARA tentang istri Ayub? Anda dapat wahyu BARU?
Ayat Alkitab mana yang anda BACA sehingga menyimpulkan bahwa istri Ayub mendukungnya dalam penderitaan? Anda dapat wahyu BARU? Karena Alkitab tidak mencatat bahwa dia berkeluh-kesah? Alkitab juga tidak mencatat bahwa pada saat itu dia sedang pergi Shoping ke hongkong, kenapa anda tidak mengajarkan bahwa pada saat itu istri Ayub sedang shoping ke hongkong?
Kenapa anda tidak mengajarkan bahwa Istri Ayub nggak minggat karena dia adalah wanita dengan sepuluh anak yang nggak bakalan laris lagi? Kenapa anda tidak mengajarkan bahwa istri Ayub nggak minggat karena dia nggak punya duit untuk minggat? Anda pikir setelah Ayub bangkrut istrinya bisa MINGGAT seenak udelnya dan hidup bersenang-senang? Duitnya dari mana? Dari hongkong? Dari jual diri? Anaknya sepuluh cing! Udah gede-gede lagi.
Coba pikirkan ini, Andaikata Ayub menikahi istrinya pada umur sebelas, dan dia beranak setahun kemudian lalu beranak setiap tahunnya, maka butuh 10 tahun untuk memperanakan ke sepuluh anak-anaknya. Umur berapa diperlukan agar dapat melakukan PESTA dan berdosa kepada Allah? Angaplah anak dia yang paling kecil itu perempuan dan saat itu berumur 10 tahun. Itu berarti saat itu istri Ayub umurnya 32 tahun. Nah, kalau perawan CRING itu umurnya 11 tahun, maka yang umur 32 tahun dan beranak sepuluh itu udah nggak musim lagi cing.
“Kutukilah Allahmu dan matilah.” Kenapa nggak menafsirkan bahwa dia sebal setengah mati melihat kesalehan Ayub? Apabila orang yang anda sayangi sakit, apakah anda akan berkata, “Kutukilah Allahmu dan matilah.” Karena anda menyayanginya?
mariano nathanael menulis: Seorang hamba Tuhan pernah mendapat penglihatan bahwa di surga sedang terjadi situasi yang persis seperti yang diceritakan dalam Ayub 1 dan 2, tetapi kali ini gugatan iblis terhadap orang-orang percaya bukanlah meminta mereka ditimpa bencana atau penyakit, tetapi iblis meminta agar orang-orang percaya ini semakin diberi berkat yang lebih berlimpah dan iblis berkata bahwa pasti orang-orang percaya ini akan terlena, menjadi sombong dan melupakan Tuhan. Inilah strategi iblis di akhir zaman, kita harus punya karakter Ayub dan istrinya, yang tidak pernah melupakan Tuhan dalam kekayaanya, ini bisa diperoleh dengan mengembangkan rasa takut akan Tuhan di keluarga kita secara terus menerus.
mariano nathanael, bagaimana anda yakin bahwa orang yang MENYEBUT diri hamba Tuhan itu tidak membual? Minimal, bagaimana anda yakin bahwa orang yang MENYEBUT diri hamba Tuhan itu nggak SALAH lihat? Bila anda yakin yang dia lihat itu benar, kenapa nggak mengirim surat kepada Dewan Alkitab Dunia agar hal itu bisa dimasukan ke dalam Alkitab sebagai wahyu BARU? Sehingga semua orang Kristen di dunia baik dalam generasi ini maupun generasi selanjutnya tahu?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
ILT Nggak LEVEL Lah Yao ...
flash_light menulis: Dalam Alkitab LAI, Ayub 2:9 adalah: "Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
flash_light menulis: Dalam Alkitab ILT, Alkitab yang tidak ada kata "Allah" di sana, menulis "Lalu istrinya berkata kepadanya, "Masihkah engkau berpegang teguh pada kesalehanmu? Berkatilah Elohim, dan matilah!"
flash_light menulis: Dalam Alkitab ILT, istri Ayub hanya mengisyaratkan bahwa jika sudah tidak kuat dengan penderitaan ya mati saja tidak apa-apa.
flash_light menulis: Tentu kita bisa mendapatkan penilaian yang sangat kontras dari dua versi Alkitab ini. Semoga menambah referensi.
Dede Wijaya Menulis: Benar yg dikatakan FL, saya kuatir gara2 baca dan coba Tafsir dari Alkitab LAI soal Istri AYUB, semua kita jadi salah ngerti dan Memandang JELEK dan NEGATIF abis pada Istri AYUB.
Dede Wijaya Menulis: Ini salah satu dari sekian banyak yg membedakan Kitab Suci ILT dan Alkitab LAI, jika anda tidak punya ILT, usahakan lihat KJV. Lebih bagus lagi kalo bisa MT dan TR (bhs asli). GBU.
Saudara flash_light dan Dede Wijaya, walaupun belum pernah diskusi dengan para penerjemah LAI, namun saya yakin, bila anda berdua mengagul-agulkan terjemahan ILT dan mengejek terjemahan LAI, maka mereka akan NGAKAK terkencing-kencing karena KAGUM dengan KEBODOHAN anda berdua kemudian menangis SEDIH karena melihat kenyataan BETAPA mudahnya anda berdua TERTIPU oleh hikmat manusia.
Setelah membaca terjemahan ILT, flash_light menyimpulkan dan Dede Wijaya yang sudah malang melintang mempelajari Theologia yang saat ini menyebut dirinya Kristen Fundamentalis MENDUKUNGNYA. Inilah KESIMPULAN flash_light:
istri Ayub hanya mengisyaratkan bahwa jika sudah tidak kuat dengan penderitaan ya mati saja tidak apa-apa.
Kutukilah Allahmu dan matilah!
Berkatilah Elohim, dan matilah!
Handai taulan yang terhormat, anda mau tahu apa yang sebenarnya terjadi? Hanya perlu KAMUS untuk tahu bahwa BARAK artinya BERKAT. Apakah anda menyangka para penerjemah LAI tidak tahu arti kata BARAK sehingga salah menerjemahkannya sebagai KUTUK?
Menerjemahkan Alkitab bukan hanya menerjemahkan KATA demi KATA, sebab bila hal itu yang dilakukan, maka tidak diperlukan sekolah BERTAHUN-TAHUN untuk memiliki kemampuan menerjemahkan Alkitab. Anda hanra perlu Kamus, tidak perlu sekolah.
Menerjemahkan Alkitab bukan hanya menerjemahkannya kata demi kata, namun HARUS mampu menyampaikan PESAN Alkitab kepada pembacanya.
Amar = berkata
Ishshah = istri
00 = nul = tidak ada
Owd = masih
Tummah = dalam; kesalehan
Barak = memberkati; terpujilah
Elohim = Allah
Muwth = mati
Itulah kata-kata DASAR Ayub 2:9. Silahkan membandingkannya dengan teliti, lalu mulailah BERPIKIR dengan pikiran jernih.
Setelah membaca kitab ILT, flash_light menyimpulkan dan Dede Wijaya mendukungnya.
istri Ayub hanya mengisyaratkan bahwa jika sudah tidak kuat dengan penderitaan ya mati saja tidak apa-apa.
Mari kita berpikir dengan akal sehat:
Berkatilah Elohim, dan matilah!
Ayub adalah manusia sementara Elohim adalah PENCIPTA manusia. MENYURUH manusia MEMBERKATI pencipta, bukankah itu adalah KALIMAT ejekan untuk menyuruh MENGUTUKI pencipta? Bukankah itu kalimat untuk MELECEHKAN pencipta?
Handai taulan, anda melihat BUKTINYA secara GAMBLANG bukan? flash_light dan Dede Wijaya SAMA SEKALI tidak memahami PESAN ORIGINAL Alkitab ketika membaca kitab terjemahan ILT. Apakah LAI menyesatkan? TIDAK! Selain lebih PINTER, mereka juga JAUH lebih bijaksana dibandingkan dengan penerjemah kitab ILT. Sesungguhnya, bila anda menganalisa secara teliti, maka akan nampak jelas bahwa ILT MASIH NYONTEK ke LAI. Ha ha ha ha ha ……
Dede Wijaya, ketika anda BERGANTUNG pada hikmat manusia, saat itulah anda kehilangan RAHASIA kerajaan Allah.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Prinsip penerjemahan ILT
Saya belum pernah membaca KS ILT, apakah sudah dijual bebas di Medan? Saya ingin melihat apa yang menjadi dasar penerjemahannya. Apakah hanya memakai prinsip literal sudah memadai memahami Firman? Semua penerjemah buku bahasa asing tentu tahu bahwa sekedar menerjemahkan kata asing secara literal justru akan mengaburkan makna kalimat dan arti keseluruhan yang dimaksud penulis. Literal justru sering mengabaikan konteks, yang sering dibanggakan oleh pihak literalis.
Sola Scriptura
@ hai hai, tidak mengejek kok, bung..
hai hai menulis: "...bila anda berdua mengagul-agulkan terjemahan ILT dan mengejek terjemahan LAI, ..."
Saya tidak mengejek kok bung.. tidak perlu saya mengejek apapun/siapapun. Apalagi saya juga menggunakan Alkitab LAI bersama keluarga saya, lebih karena enak dibaca, dibandingkan ILT yang kadang harus membaca lebih teliti untuk memahami. Di gereja saya pun juga memakai Alkitab LAI. Alkitab ILT, bagaimanapun juga, lebih sesuai dengan hati saya.
Flash_light, Saya Hanya Mengingatkan
Saudara flash_light, saya hanya mengingatkan bahwa para penerjemah LAI tidak BODOH seperti yang sering difitnahkan oleh para pendukung Alkitab ILT.
Menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia tidak melanggar hukum. Namun itu harus dilakukan dengan penuh TANGGUNGJAWAB.
Tidak ada hukum yang mengharuskan anda untuk menyukai versi Alkitab yang mana, namun bila hendak menghaki, lakukanlah dengan ADIL.
Anda tidak bermaksud MENGEJEK, namun PENGHAKIMAN anda atas Alkitab LAI tersebut di atas SALAH. Apalagi yang dilakukan oleh Dede Wijaya sebagai seorang yang katanya sudahmalang melintang mempelajari Theologia.
Saya sudah menjelaskan tentang Ayub 2:9. Kenapa anda tidak memberi pendapat, terjemahan LAI atau ILT yang lebih MUDAH dipahami? Apakah anda masih menganggap pemahaman anda atas Istri Ayub berdasarkan Terjemahan ILT benar?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai hai, LAI sangat mengagumkan.
Bung Hai hai, saya setuju sekali bahwa proses penerjemahan menjadi Alkitab LAI itu sangat pandai dan berhikmat. Saya pribadi adalah penerjemah profesional belasan tahun, dan masih saja salut dengan penerjemahan LAI yang enak dibaca dan memiliki presisi tinggi dengan keterbatasan kosa kata bahasa Indonesia.
Sayangnya orang LAI keras kepala dengan masukan dan pengertian baru.
flash_light, Sekali-sekali Mampirlah
Flash_light, sekali-sekali mampirlah ke kantor LAI di Naggewer, Cibinong. Di sana ada semacam musium Alkitab dan anda dapat melihat bagaimana cara mereka menerjemahkan Alkitab dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.
Dengan mengenal mereka dengan baik, dan kesulitan-kesulitan mereka, mungkin kita dapat memahami kelemahan mereka. Dan dapat juga memberi ide-ide baru yagn segar kepada mereka.
Untuk megnenal LAI lebih dekat, silahkan klik di sini.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ Flash Light : mungkin....
Atau mungkin LAI perlu anda usulkan untuk sekolah lagi aja, biar bener.
Atau mungkin anda nglamar aja ke LAI untuk ikut jadi tim penterjemah.
Mungkin mereka lagi berdoa agar anda digerakkan Tuhan untuk terpanggil menjadi bagian dari mereka, sehingga kekerasan kepala mereka sedikit melunak.
Shaloom...
tt Alkitab LAI dan Kitab Suci ILT
to Ivan & all: Kitab Suci ILT Edisi 2 yg dicetak 50rb exp dengan melalui Penerbit ABIYAH PRATAMA dapat dipesan di www.global-pustaka.com, Sudah mulai masuk di TB Gramedia, terutama kota-kota besar.
FL & Hai2: Benar yg dikatakan FL, memang Alkitab LAI lebih enak dibaca dibanding Kitab Suci ILT, tentu saja ada konsekuensi jika menerjemahkan MENDEKATI LITERAL, maka hal ini wajar. ILT tidak sepenuhnya Literal kok, tetap ada bagian yang diterjemahkan mendekati Literal. Saya pribadi lebih setuju LITERAL abiez, kalo perlu setara King James Version (KJV).
Hai2, anda perlu membaca KS ILT lebih dulu sebelum berkomentar. Istilahnya langsung pada sumber pertama, baca sendiri, lalu baru komentar tt ILT. Tidak ver, langsung mengiring massa ke arah komentar Provokatif.
Ingat, namanya Penerjemahan ada kemungkinan kesalahan, makanya kita disarankan melihat KJV atau bahasa asli MT dan TR. Tentu tidak terlepas juga kesalahan dalam Alkitab LAI dan KS ILT. Makanya kritik kita berikan. setidaknya saya sudah mengkritik 7 point/hal dari KS ILT.
Kalo soal Alkitab LAI, tidak perlu terlalu mengagungkan sebuah terjemahan, sama seperti saya tidak mau terlalu mengagungkan Kitab Suci ILT. Jika mau mengagungkan, saya mengagungkan KJV dalam bhs Inggris dan MT & TR.
soal Memberkati, saya juga baru tahu manusia bisa memberkati Elohim, ini dibahas dalam KS ILT. Ada buku Pdt. Jahja skandar terbitan Abiyah Pratama KEFANAAN bukan KESIA2AN, sayang saya belum beli, jadi tidak bisa komentar. Yg jelas dari cover belakang, buku ini membahas terjemahan Kitab Suci ILT. jadi semacam Guidance/buku petunjuk KS ILT.
oh ya tuk Hai2, semoga anda tidak menyemprot semua orang yang anda nilai sekilas maybe Fundamentalis/Kristen Fundamental. Kasihan, mereka yg anda semprot ternyata bukan Kristen Fundamental, namun anda telah emosi dulu dalam berkomentar, seolah tulisan2 blogger tertentu rada Fundamental. bisa jadi mereka satu grup dengan Hai2, namun keburu disemprot dengan "kata-kata indahmu", jadi bisa hilang respek. semoga Ko Hai2 mengerti maksud saya. GBU.
dede wijaya
dede wijaya
Dede, Terima KAsih
Dede, saya hanya menghakimi berdasarkan cara anda dan flash_light menghakimi LAI. bukankah saya menyatakan cara penghakiman demikian tidak adil?
Apakah King James Version paling sempurna? Ah, mereka juga mengalami banyak kesulitan.
Dede, apakah saya menuduh Flash_light Fundamentalis? Tidak. Saya menyebut anda fundamentalis sebab anda sendiri yang mengaku diri fundamentalis. Saya tidak pernah menyebut seseorang fundamentalis sebelum mereka menyatakan diri fundamentalis. Saya juga tidak menyatakan semua pembaca kitab ILT PENENTANG kitab LAI.
Terima kasih untuk nasehatnya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Lagi KS ILT tuk semua
Beda KS ILT dengan Alkitab LAI, salah satunya, semua ayat yg Alkitab LAI beri kurung siku [...], anda tidak akan temukan kurung siku itu dalam Kitab Suci ILT karena sumber ILT jelas, yaitu MT dan TR yang juga diacu oleh KJV, ditambah ILT membandingkan dengan Terjemahan Jay P Green (singkatan JGLT= Jay P Green Literal Translation).
Doa Bapa Kami jelas ada beda, karena ILT terjemahkan Literal, maka tidak ada kata YANG SECUKUPNYA (kalo KJV Give us our daily bread), kira-kira begini "Berikan kami Roti Harian Kami", terus ada kata UTANG-- PENGUTANG, DEBT dari KJV, kalo Alkitab LAI "kesalahan"
Terus versi doa Bapa Kami di Lukas, Alkitab LAI dan ILT sedikit berbeda, Kitab Suci ILT lebih lengkap.
dan lain-lain, masih banyak tentunya. saya sampai menstabilo, kata apa yg tidak ada di Alkitab LAI namun ada di ILT. Mengapa demikian? karena tampaknya Alkitab LAI Terjemahan Baru ada mendapat pengaruh Naskah CT (critical Text) dan penerjemah LAi juga bandingkan dengan TR (yg diacu KJV). jadi LAI kadang memakai TR kadang terjemahan di lain tempat pakai CT. Soal Naskah acuan MT dan TR serta CT, inilah PERDEBATAN PANJANG antara Kaum Fundamentalis dan yg pro KJV bahkan kelompok KJV Only-ism, dengan pengguna Alkitab selain KJV dalam bhs Inggris. soal ini bisa baca di www.jesus-is-lord.com bagian paling bawah soal versi2 Alkitab bhs Inggris.
Baca juga seri DOKTRIN ALKITAB ALKITABIAH KISAH MT dan TR serta CT, juga sekilas KJV dan DSS.
dede wijaya
dede wijaya
@Dede W: bagaimana kalau...
Usul saja. Bagaimana kalau bro Dede memberikan pandangannya sendiri mengenai translasi dari Ayub 2:9? Saya sudah. Koh hai-hai sudah. Selain diskusinya jadi lebih enak , saya dan kekasih-kekasih lainnya juga bisa mendapatkan lebih banyak masukan lagi mengenai ayat ini.....
Maaf kalau yang saya tanyakan ternyata sudah pernah diposting di SS....
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
@ all : tentang LAI dan ILT
Maaf, bukannya mau grecokin pertempuran...
Maaf, bukannya mau jadi pahlawan kesorean...
Maaf, bukannya mau mengurangi kenikmatan penonton menyaksikan duel tiada habis antara 2 kubu...
Maaf, bukannya mau minta maaf...
Debat soal terjemahan Alkitab nampaknya cocok ditujukan kepada kaum liberal. Karena kalo gak salah, mereka paling getol menyoroti otoritas Alkitab melalui kritik kanonisasi.
@ Dede Wijaya :
Aku salut sama sampeyan. Dalam berpibu, bisa sambil jualan konsep.
Promo gratis ya. Hebring deh...
Mungkin aku mesti belajar dari sampeyan untuk memikul salib, dikroyok banyak thayhiap, namun tetap bisa sambil jualan konsep.
Walaupun ane berseberangan dengan ente dalam konsep, namun ane merasa ente itu layak dicontoh dalam berperilaku di SS. Ane jadi malu. Suka mengumbar hemosi di SS.
Maju terus bung, pertahankan terus perjuangan anda. Sampe Tuhan datang kembali, kita akan sama sama disempurnakan dalam pengertian.
banyak versi untuk memperkaya cara pandang
Menurut saya sih, kaka kaka... banyaknya terjemahan Alkitab dengan berbagai versi dan perbedaan-perbedaannya akan menambah cara pandang kita dan jendela baru bagi kita untuk memahami Alkitab dari berbagai sisi. Jauh dari anggapan bahwa suatu terjemahan itu sesat atau tidak... yang tentunya hanya akan terlihat dari hasil pemikiran orang yang membacanya... apakah makin mengenal Tuhan atau tidak...
But, maybe the problem is... jika ada sesuatu yang prinsip dan prinsip tersebut membuat orang jauh dari mengenal Tuhan.
Diskusi anda-anda di pasar klewer ini memang menarik, dan menggugah hati orang-orang yang membacanya. Kalau mau ambil kata-kata partai Demokrat....saya cuman mu bilang...."Lanjutkan!" .... huehehehe....
There is no fear in love, but perfect love casteth out fear
Ecc 2:24 There is nothing better for a man than that he should eat and drink, and make his soul enjoy good in his labor. This also I saw, that it is from the hand of God.
Istri Ayub
Menyimak diskusi-diskusi saudara-saudara terkasih di atas sangat menarik dan sangat memperkaya pemahaman.
Artikel tentang istri Ayub juga ternyata membuka pandangan-pandangan yang beragam.
Terimakasih buat semua komentar di atas