Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Apakah itu formula Drake?

victorc's picture
Shalom,

Selamat pagi sobat-sobat yang dikasihi Tuhan, jam di ipad saya sekarang menunjukkan pukul 1:45 pagi. Jadi ini sudah hari minggu. Karena saya tidak bisa tidur karena batuk, jadi saya memutuskan untuk menulis sedikit tentang formula atau persamaan Drake.

Persamaan Drake
Persamaan Drake diusulkan pertama kali oleh Frank Drake sekitar tahun 1960an dalam sebuah konferensi SETI untuk memicu debat seputar kemungkinan mendeteksi makhluk dari luar angkasa. Persamaan itu sendiri sebenarnya lebih merupakan argumen statistikal untuk memperkirakan jumlah peradaban yang mungkin bisa dijumpai dalam sistem galaksi Bima Sakti kita.[1] Dalam bentuknya yang disederhanakan, persamaan Drake bisa ditulis sebagai berikut: N=R.f.l. Lihat ref. [2]
Jadi persamaan itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk membuat perkiraan jumlah makhluk asing yang bisa ditemui di galaksi kita, melainkan hanya merupakan argumen hipotetis. Namun toh argumen ini cukup mendorong terbentuknya lembaga-lembaga penelitian seperti SETI (Search of ExtraTerrestrial Intelligence), atau pencarian kecerdasan di luar bumi.

Paradoks Fermi
Mesti diakui bahwa penelitian SETI tidak hanya dipicu oleh formula Drake saja, tapi juga oleh suatu paradoks yang disebut sebagai Paradoks Fermi, yang dicetuskan oleh fisikawan pemenang Nobel asal Itali, Enrico Fermi. Paradoks Fermi itu bunyinya kira-kira adalah seperti berikut: "Jika memang ada makhluk dari luar angkasa, lalu di manakah mereka?"
Maksud dari pertanyaan Fermi itu adalah untuk menggarisbawahi bahwa makhluk luar angkasa sulit atau malah belum pernah ditemukan. Dengan kata lain, kalau memang mereka ada, belum ada yang tertangkap basah sedang keluyuran menggunakan senapan listrik atau sejenisnya.
Dari sudut pandang astronomi, memang banyak kesulitan untuk mendeteksi keberadaan makhluk asing atau alien tersebut, misalnya suatu kali para ilmuwan meluncurkan wahana ke luar angkasa yang dilengkapi dengan berbagai rekaman lagu sampa ayat-ayat suci, tapi toh tidak ada respon balasan yang diterima sejauh ini. Itulah yang disebut sebagai : The Great Silence (kesunyian besar).

Roswell, 1947
Mungkin satu-satunya perkecualian terhadap paradoks Fermi yang terkenal itu adalah apa yang disebut sebagai peristiwa Roswell, 1947. Waktu itu sekelompok tentara menemukan puing-puing piring terbang yang jatuh di gurun dekat Roswell, New Mexico. Esok harinya koran-koran setempat menberitakan besar-besaran bahwa telah ditemukan makhluk luar angkasa. Namun, beberapa hari kemudian pihak militer membantah. Mereka menyatakan bahwa temuan itu tidak lain hanyalah balon udara untuk keperluan eksperimen. Maka topik UFO lalu menjadi topik bawah tanah yang secara resmi dibantan oleh pihak pemerintah mana pun.

Kelanjutan cerita
Cerita tentang Roswell tidak berhenti sampai di situ. Beberapa tahun lalu saya membaca artikel bahwa seorang staf militer yang pernah bertugas di Roswell waktu terjadinya temuan tersebut memberikan kesaksian waktu dia akan meninggal, bahwa yang ditemukan itu benar-benar piring terbang lengkap dengan 1 atau 2 jasad makhluk luar angkasa. Lihat ref. [3] Jadi kisah kesaksian staf militer ini lalu menjadi hangat diperbincangkan kembali oleh para penggemar isyu-isyu seputar UFO dan SETI.

Prospek
Tampaknya aktivitas SETI belum akan surut, meskipun sejauh ini masih menemui tembok yang tebal dan terjal. Di sisi pemerintah, sejak 2005 ada keputusan dari pemerintah A.S., Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya untuk merilis secara publik sebagian besar laporan tentang UFO. Anda bisa mencarinya melalui google. Tentunya, laporan masyarakat tentang UFO juga tidak semuanya bisa dipercaya, bahkan ada perkiraan yang menyatakan bahwa sekitar 80-90% laporan-laporan tersebut hanyalah omongkosong, salah identifikasi atau masih terjelaskan secara ilmiah. Hanya sekitar 10% saja yang benar-benar dapat dikategorikan sebagai laporan yang memang tidak terjelaskan (UFO=unidentified flying object, atau obyek terbang yang tidak terjelaskan).
Dengan kata lain, mungkin saja bisa disarankan kepada SETI: daripada mengirimkan berbagai wahana ke luat angkasa tanpa ada balasan, mungkin lebih baik meneliti 10% laporan yang memang valid tersebut. Mungkin saja itu akan membuka kesempatan untuk berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa.

Exoplanet
Selain itu, topik lain yang juga semakin hangat dibahas di berbagai forum adalah tentang pencarian planet seperti bumi (English: Earth-like planet), baik dengan tujuan untuk memindahkan sebagian besar populasi bumi ke sana, atau hanya mencari kemungkinan adanya kehidupan di planet lain. Lihat misalnya film Interstellar.
Pencarian planet seperti bumi tersebut tidak dapat dilepaskan dari pencarian akan exoplanet. Exoplanet adalah singkatan dari extrasolar planets yang artinya planet-planet di luar tata surya. Inti penelitian di sini adalah menggunakan teleskop yang berdaya sangat kuat untuk mendeteksi adanya planet-planet di sistem tata surya lain di luar tata surya yang kita diami sekarang. Bahkan ada astronom Indonesia yang memimpin tim dan mereka berhasil menemukan salah satu planet ekso. Hingga kini kalau tidak keliru telah diidentifikasikan atau diduga lebih dari 500 exoplanet, dan jumlah ini tentunya akan terus bertambah.

Penutup
Demikianlah uraian singkat saya yang serba terbatas seputar formula Drake dan hubungannya dengan pencarian akan makhluk angkasa luar. Mungkin kita memang tidak sendirian di jagad raya ini. Dan mengutip motto X-Files movie: "kebenaran ada di luar sana." (the truth is out there).

Bagaimana pendapat Anda?

19 april 2015, pk. 2:18
VC

Ref. :
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/drake_equation
[2] http://arxiv.org/pdf/1301.6411.pdf
[3] http://www.warwickassociates.net/pdfs/witnessnr.pdf
__________________

Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)

"we were born of the Light"

Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:

http://bit.ly/ApocalypseTV

visit also:

http://sttsati.academia.edu/VChristianto


http://bit.ly/infobatique